1.
PKI Madiun 1948
Ø
Dipimpin MUSO
Ø
Pada tanggal 18 September 1948 MUSO memimpin
pemberontakan terhadap RI di Madiun.
Ø
Tujuannya ingin mengubah dasar negara
Pancasila menjadi dasar negara komunis.
Ø
Pemberontakan ini menyebar hampir di seluruh
daerah Jawa Timur namun berhasil di gagalkan dengan ditembak matinya MUSO
2.
DI / TII Jawa Barat
Ø
Dipimpin Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
Ø
Penyebabnya Karena tidak setuju terhadap isi perjanjian Renville
Ø
Sewaktu TNI pergi ke daerah
DIY ( Yogyakarta ) Sekarmaji dan anak buahnya menolak dan tidak mau mengakui
Republik Indonesia dan ingin menyingkirkan Pancasila sebagai dasar Negara
Ø
Karena itu Sekarmaji memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia dengan nama Darul Islam ( DI )
3.
DI / TII Jawa Tengah
Ø
Dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu
Ø
Selama Agresi Militer
Belanda ke II Amir Fatah diberi tugas menggabungkan laskar-laskar untuk masuk
dalam TNI
Ø
Namun setelah banyak
anggotanya ia beserta anak buahnya melarikan diri dan menyatakan bagian dari
DI/TII.
4.
APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
Ø
Dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling bekas tentara KNIL.
Ø
Tujuannya agar pemerintah
RIS dan negara Pasundan mengakui APRA sebagai tentara negara Pasundan dan agar
negara Pasundan tidak dibubarkan /dilebur ke dalam NKRI.
5.
Andi Azis
Ø
Beliau merupakan komandan kompi APRIS yang menolak kedatangan TNI
ke Sulawesi Selatan
Ø
Ia dan pasukannya menyerang lapangan terbang, kantor telkom, dan
pos-pos militer TNI.
Ø Pemerintah mengeluarkan ultimatum agar dalam tempo 4 x 24 jam ia
harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
6.
RMS (Republik Maluku Selatan)
Ø
Dipimpin oleh Dr. Christian Robert Stevenson Soumokil bekas jaksa
agung NIT ( Negara Indonesia Timur )
Ø
Ia menyatakan berdirinya Republik Maluku Selatan dan
memproklamasikannya pada 25 April 1950
Ø
Pemberontakan ini dapat ditumpas setelah dibayar mahal dengan
kematian Letkol Slamet
Ø
Riyadi, Letkol S. Sudiarto dan Mayor Abdullah.
7. PRRI/PERMESTA
(Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) ( Piagam Perjuangan Rakya t Semesta )
Ø
PRRI Dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husen dan PERMESTA di Sulawesi
Utara dipimpin oleh D.J. Somba dan Kolonel Ventje Sumual.
Ø
Setelah Pemilu I dilaksanakan, situasi semakin memburuk dan
terjadi pertentangan.
Ø
Beberapa daerah merasa seolah-olah diberlakukan secara tidak adil
( merasa dianaktirikan ) sehingga muncul gerakan separatis di Sumatera yaitu
PRRI
8.
G 30 S/PKI
Ø
Dipimpin DN Aidit
Ø
Berhasil Membunuh 7 Perwira tinggi
Ø
PKI punya keinginan lain maka diadakan operasi penumpasan :
1. Menginsyafkan kesatuan-keasatuan yang dimanfaatkan
oleh PKI
2.
Merebut studio RRI dan kantor besar
Telkom dipimpin Kolonel Sarwo Edhy Wibowo dari RPKAD
3.
Gerakan pembersihan terhadap tokoh-tokoh
yang terlibat langsung maupun yang mendalanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar